Tiga tahun lamanya
gue hidup bareng temen-temen di kontrakan yang kami namakan Tugiran Community. Asal usul dari nama tersebut
sebenarnya cukup sederhana. Pemiliknya bernama Pak Tugiran. Buat gue, itu
adalah nama yang cukup keren, karena terlihat masih begitu kental unsur
kedaerahannya. Dengan inisiatif yang seadanya kami pun menambahkan kata community di depannya untuk
menyempurnakan kekerenannya. Sempet sih, mau menambahkan kata ‘D’, jadinya
nanti D’ Tugiran. Tapi niat itu gue urungkan karena gue enggak mau dianggap
mengekor D’ Bagindas.
Gue mau cerita.. mungkin
sedikit, mungkin berbelit-belit. Ini cerita tentang gimana akhirnya gue bisa
ngedapetin kontrakan Pak Tugiran yang harganya 12 juta per tahunnya. Yak, ini
adalah sebuah catatan perjalanan tiga mahasiswa yang mencari kontrakan yang
layak untuk dihuni.
Begini ceritanya:
Pada jaman dahulu,
hiduplah seorang mahasiswa berparas biasa-biasa saja. Ganteng enggak, jelek pun
enggak. Dengan penuh ketulusan, mahasiswa ini hidup mandiri. Ngupil sendiri,
cebok sendiri, pake celana dalem pun sendiri. Semua dilakukannya sendiri tanpa
mau merepotkan orang lain, orang-orang memanggilnya dengan nama Edotz.
Edotz hidup dalam
sebuah paviliun kecil bersama kedua orang temannya. Yang satu, berkulit hitam
dan bisa dikatakan legam dengan perawakan kurus kering kering. Iya, memang
seperti bunyi telepon aja kering-kering, dia dipanggil Ganggo. Satunya lagi,
laki-laki, bertubuh gempal, bernapas pendek dan mudah berkeringat. Untuk lebih
memudahkan imajinasi kalian, lihat saja Pepi yang ada di acara bukan empat
mata. Penampakannya enggak beda jauh seperti itu.
Edotz, Ganggo dan
Pandik hidup bahagia di paviliun tempat dia tinggal. Masa-masa kuliahnya
dilalui dengan penuh warna, penuh airmata, dan penuh sesak. Semua itu
mengajarkan kepada mereka pentingnya arti dari sebuah pengiritan. Di tempat ini
pulalah, Edotz mempelajari skill
memasak mie instant-nya secara otodidak. Tidak ada yang pernah tahu,
bertahun-tahun setelahnya Edotz akan menjelma menjadi seorang masterchef
spesialis mie instant.
Edotz bisa memasak
mie instant dengan teknik-teknik brilian, seperti misal merebus mie instant
selama tiga puluh menit untuk mendapatkan ukuran mie instan yang semakin lebar.
Edotz juga bisa memasak mie instant selama dua jam untuk merubah mie instant
menjadi bubur mie instant. Resep-resepnya juga luar biasa, Edotz sering
memvariasikan mie instant yang sederhana dengan campuran upil segar dan
gorengan sisa semalam. Konon katanya, Edotz menemukan resep-resep juara ini
selalu diakhir bulan.
Paviliun kecil itu
memang diibaratkan seperti sebuah padepokan di mana mereka mendapat banyak
pelajaran berharga dalam hidup. Pelajaran tentang indahnya hidup dalam satu
ranjang dengan sesama jenis, juga pelajaran tentang bagaimana cara memandang
tubuh laki-laki tanpa rasa horny.
Temen gue, Pandik, agak berbahaya.
Sebagai laki-laki, gue merasa kotor akibat perbuatannya...
Sampai akhirnya
semua berubah, ketika negara api menyerang. Pimpinan negara api yang bernama
Ibughost, tapi di KTP-nya tertulis ibukos, waktu itu berkunjung ke paviliun dan
heran dengan adanya tiga buah handuk yang terjemur tidak rapi di sebelah
paviliun miliknya. Merasa ada yang tidak beres, ibukos pun mengkroscek
keberadaan penghuni paviliun tersebut.
“Kisanak! Berapa
anak yang menghuni paviliun ini?” Ibukos bertanya kepada Ganggo dengan mata
yang sangat menusuk secara tiba-tiba. Seandainya Ibukos ini laki-laki, Ganggo
pasti akan menutupi pantatnya dengan kedua tangan untuk melindunginya dari
tatapan yang sangat menusuk.
“Eeee.. ten..ten..tentu
saja paviliun ini dihuni oleh dua orang nyonya.” Ganggo menjawab dengan
ragu-ragu.
“Benarkah itu?!”
Ibukos memicingkan matanya menunjukkan bahwa dia tidak sepenuhnya percaya.
“Lalu, kenapa jumlah handuk di depan ada tiga? Jangan-jangan kamu menempati
paviliun ini untuk bertiga ya?! Jujur!”
“Maaf nyonya, hal
itu tidak mungkin saya lakukan. Handuk saya memang ada dua, walaupun tidak
rupa-rupa warnanya.”
“Ah bullshit! Awas kalo nanti ketahuan penghuninya
lebih dari dua orang! Kalian harus menambah upeti untuk saya!”
Ibukos itu pun
pergi meninggalkan Ganggo yang udah mulai bergetar kakinya menahan boker. Setelah
situasi dirasa cukup aman, muncullah Edotz dan Pandik dari dalam kamar dengan
penuh rasa khawatir.
“Parah! Tempat ini
sudah tidak lagi aman! Kita harus secepatnya pergi meninggalkan tempat ini!”
Pandik mulai khawatir.
“Iya, lagipula ini
salah kita juga, waktu mau ngekos bilangnya mau dipakai cuma buat dua orang.”
Edotz menimpali.
“Bukan itu, kita
kan sengaja mau ngirit. Ongkos sewa paviliun per bulan yang udah murah ini kita
bayar dengan patungan bertiga. Lagipula memang awalnya Ibukos bilang paviliun
ini cuma boleh ditempati dua orang. Kalo kebanyakan orang dia takut tempatnya
jadi cepat rusak. Memang Ibukosnya aja yang pelit!” Ganggo menjelaskan dengan
keadaan masih gemetaran.
“Lalu, sekarang
kita harus bagaimana? Kita tidak mungkin main petak umpet begini terus.. kita
harus mencari tempat baru yang lebih nyaman dan tanpa tekanan seperti ini.”
“Kita cari
kontrakan saja. Nanti malam kita akan mencarinya” Kata Pandik mantap.
Malamnya, Edotz,
Ganggo dan Pandik sudah siap dengan kudanya masing-masing (baca:motor). Mereka
bertiga berjalan pelan sambil melihat keadaan-keadaan di sekitar untuk mencari
tempat tinggal baru yang lebih nyaman. Mereka bertanya kepada masyarakat
sekitar untuk mendapatkan informasi yang bisa diperoleh. Sampai akhirnya mereka
berhenti di sebuah rumah kosong yang ada tulisan “DIKONTRAKAN”. Perjalanan
mereka malam itu berakhir setelah Pandik mencatat nomor telepon yang tertera di
bawah tulisan “DIKONTRAKAN”. Sepertinya perjalanan mereka begitu cepat, ya. Jadi enggak seru, nih.
Keesokan harinya,
saat matahari bersinar terlalu pijar. Pandik, Edotz dan Ganggo udah siap buat
mendatangi tempat kontrakan semalem. Mereka udah janjian buat melihat kondisi
calon padepokan mereka yang baru. Harapannya sih, mereka bisa cocok dengan
padepokan tersebut dan juga yang terpenting cocok dengan harganya.
“Silakan dilihat
dulu, Nak” Kata Bapak pemilik kontrakan sambil membuka pintunya.
Pertama kali mereka
melangkahkan kaki masuk, tiba-tiba tercium aroma busuk yang sangat menyengat
namun terasa tidak asing. Ternyata, Ganggo kentut tanpa bersuara. Hal ini
diketahui setelah Pandik mencium satu per satu pantat teman-temannya untuk
mencari kebenaran yang ada.
“Ini kamarnya cuma
dua ya Pak?” Kata Ganggo sambil melongok salah satu kamar yang berada di
belakang. Sebenarnya tanpa ditanya pun, seharusnya Ganggo tahu, kalau padepokan
ini kamarnya cuma dua.
“Seperti yang
kalian lihat, Nak”
“Mmmm.. ini memang
gak ada keramiknya ya Pak rumahnya?” Edotz menanyakan hal yang cukup berbobot.
“Nah.. itulah Nak.
Kalau nanti kisanak jadi mengontrak padepokan ini. Uangnya rencana mau dipakai
buat pasang keramik, jadi setelah kisanak masuk kesini, rumah ini udah
berkeramik. Tenang saja.”
“Oh gitu... berapa
ini Pak kira-kira setahunnya?” Ganggo kali ini mengajukan pertanyaan yang
bagus.
“Lima juta Nak, per
tahunnya.” Kata Bapak mantap.
Mereka bertiga
pura-pura manggut-manggut padahal sebenarnya mencium aroma busuk lagi untuk
kedua kalinya. Kali ini baunya agak sedikit berbeda.
“Maaf Nak, bau
banget ya? Bapak tadi kentut.”
“...”
Setelah percakapan
yang diwarnai aroma kentut itu. Mereka bertiga meminta waktu kepada bapak pemilik kontrakan untuk mendiskusikan
permasalahan ini dulu. Deal atau
enggaknya. Malam itu, dalam perjalanan pulang mereka saling diam. Memikirkan
untung ruginya untuk menyewa padepokan disitu.
Bersambung....
Akankah Edotz,
Pandik dan Ganggo jadi menyewa padepokan senilai lima juta tersebut? Atau
mereka akhirnya diusir dari paviliuannya karena dianggap kelebihan muatan oleh
ibughost? Lalu mereka akhirnya tidur di gorong-gorong jembatan? Semua masih
bisa saja terjadi.
Ikuti perjalanan
mereka bertiga yang enggak tahu kapan kelanjutannya bakalan dibuatin lagi. Namanya juga CerPan, artinya ya.. cerita kapan-kapan. Nongolnya gak bisa ditebak. kapan-kapan, mungkin...
Wes,pokoknya nantikan episode selanjutnya!!!
47 Komentar
Selalu menarik dan bikin ngakak aja cerita agan ini :D
BalasHapusSeries nih ceritanya ? yah...yah... kakak edotz :p
BalasHapusIyee Ngga.
Hapusanjrit, ngakak aku bacanya dotz hahahaha. eh, tapi bukannya 2 temanmu itu udah wisuda ya? duh, maaf ya aku lancang gini u,u
BalasHapusHahaha
HapusTemen gue Pandik Desember Wisuda
Kalo Ganggo lebih belum jelas nasibnya daripada gue kapan wisudanya~
Kampret -_- lo keren banget bang kalo nulis, sampe bisa bikin pembaca bilang kampret pas tau kalo ternyata ceritanya bersambung kayak sinetron gapunya jadwal
BalasHapusAh elo, dateng kesini cuma buat kampret-kampretin gue, sakit tau gak :(
HapusIni gayanya agak berbeda. Lo emang kreatip!
BalasHapusDitunggu kelanjutannya
Besok gaya goyang gayung Rob, sip.
Hapus*terdiamdanmenikmatibauyangtidakenak*
BalasHapusSebenarnya sih saya mau ngakak..baca cerita ini..tapi sekarang lagi diruang kelas + dosen lagi menjelaskan didepan..dan..akhirnya kuputuskan
untuk tertawa dalam lubuk hati yg paling dalam
*ngakakdalamhati
Okeh gpp... Namanya juga hidup
HapusAda yang perlu diungkapin ada yang enggak.
Lah kok malah bersambung? Cocok nih masuk layar tancep, malam minggu edotz gitu? hehe xD terus gimana kostan nya? dapen diskon harga kagak? :p
BalasHapusKita liat nanti ya :D
Hapusahahah, perfect! enak dibaca, unik, fresh jokenya :-)
BalasHapustengkyuh, Oga :)
Hapushahahhha keren bang, resep mie instan di akhir bulan kek nya enak :D
BalasHapusitu yg pertama lo bilang kontrakannya 12 juta pertahun, trus kata bapak yg kentut harganya 5 juta. Udah naik ya harganya? msih terbilang murah banget, jrang ada kek gitu, gua lagi masa dimana lagi mencari kontrakan -_-
teruskan persahabatan kalian bang !
kan ceritanya bersambung....
Hapustungguin aj deh :P
Kenapa awalnya hiduplah seorang bukannya sebelum hidup harus menetas dulu yo :p
BalasHapusAsataga ... Edotz ,,, itu fotonya ,,, aku masih kecil kak u,u
Saya masih bingung awal ceritanya 5 juta kok akhirnya bisa 12 juta.
Oh mungkin karena bertiga kali yak seharusnya 15 juta di tawar 12 juta dealnya.
Setahun berarti 1 juta/perbulan. satu juta di bagi 3 orang menjadi 334 ribu/anak/orang/pertahun yak ???. (~__~")
Akhir cerita komen. I feel ngakak (edotz) com
emangnya itu ayam?
Hapusaaah kamu kurang teliti ngebacanya, coba deh pae perasaan
Anjirt photo yang kedua-nya. Bentar, gue mau ketawa dulu. HAHAHA.
BalasHapusGilak. Cerdas banget lo bang. Pasti cerita ini awalnya sederhana, terus lo otak atik menjadi cerita yang super duper kampret kayak gini.
Mungkin, ganggo dengan bapak tukang kontrakan punya hubungan terselubung tuh. Kentutnya, bisa satu lokasi gitu. Apa iya? itu yang dinamakan cinta lokasi? Ah, pasti kalo mereka di jadikan cerita cinta yang biasa di FTV. Chemistry-nya bakal dapet banget. :'')))
iya ketawa aja dulu.
Hapusah lo bisa aja deh. iyaaah kisah mereka memang ppenuh lika liku. gaul deh.
based on true story ato diserempet-rempetin aja nih?
BalasHapuskalo beneran pertahunnya 5 juta, berarti perbulannya.... *itung sendiri*...
itu kasian banget pandik disuruh foto2 gitu... Qamu keterlaluannn!!!
yes . based true story.
Hapuskan ceritanya belum selesai, iitung2annya ntar aja dulu deh
harunya disertai iklan bang, iklan sosis somay kek apa gituh -_-
BalasHapusgue udah baca buku lo bang jadi gue tau apa itu tugiran comunity haha, mudah mudahan lo cepet lulus ya bang amin hehe *koment ga nyabung*
lain kali gue sertakan iklan begituan.
Hapusya, elo berarti anak gaul. tapi elo pinjem punya oga kan?
elo gak jadi gaul
KAMPRETT.. CERITA SELANJUTNYA GUE TUNGGU BANG -_-
BalasHapusOK...
HapusUntuk masalah nama; tugiran community, sekarang orang pada ogah diberi nama seperti itu. Bayi saja nangis-nagis. Ada sich yang lebih aneh nama-nama ramaja -60an, ada yang namanya arah, namanya benda dan seterusnya. Untuk ide D’ tugiran coomunity; keren.
BalasHapus“....indahnya hidup dalam satu ranjang dengan sesama jenis.” Maksud Anda? Ah, aku mulai curiga nich? “...pelajaran tentang bagaimana cara memandang tubuh laki-laki tanpa rasa horny.” ? wah,.. sepertinya termasuk “parazifilia”-itu kalau sampai sich.
Oke.. cerita selanjutnya aku tunggu ya, sejujurnya tulisanmu asyik banget dibaca...
yah, ide kadang bisa berasal dari tahun2 sebelumnya.
Hapusapaan iitu parazifilia? nama fansnya zivilia ya?
thanks kamu udah jujur~
bang..untung gue bacanya nggak pas lagi makan...gue eneg banget baca bagian mi instan campur upil segar...sama bagian kentut2an... hoek
BalasHapusrugi kalo nggak pernah ngapa2in selama tinggal bareng sama cowok bang.. eh emangnya elu udah pernah diapain aja sama si pandik bang,,, *plak
btw moga cepet lulus bang.. *gaknyambung
ah segitu aja udah ilfil.. padahal itu bagian dari kenikmatan. Pandik udah bikin gue sadar betapa berartinya sebuah pantat
Hapushadah..ceritanya aneh..seperti cerpen2 bang....untungnya ini nggak fiktif..jadi ketawa saya mpun gak perllu fiktif..aahahahaha
BalasHapusbang..saya mulai tertarik dengan gaya absurd..boleh privat :P
ya ya ya tertawalah. boleh tuh kalo mau privat, bayarnya pake pantat ya?
Hapushancurit bersambung -_- gw kira sampai selesai nulisnya
BalasHapusyawest lah gw tunggu bang -_-
OK lah kalau begitu, gue tunggu aja cerpannya dengan hati yang lapang selapang dada jupe. Dulu gue 2 tahun juga ngerasain ngekost dengan cara bohongin yang punya kost. harusnya maksimal 1 kamar diisi 2 ekor malah gue isi 4 ekor manusia. kalau tidur, beee....romantis bener.
BalasHapusdada Jupe enggak lappang, Bang. hahahaha elo juga sama kayak gue! hidup mahasiswa jaman dulu~
HapusAstaga mie campur upil ? gak kebayang kalo dimakan. Baca bagian itu jadi pengen muntah bang edotz -.- Asli bikin ngakak :D
BalasHapusjadi kesimpulannya mau ngakak apa muntah nih?
Hapusmasak mie instan pake skill yee.. baru tau deh. hahaha..
BalasHapuskalo masak mie sampe ke melar gitu gak asik lah.. yg asyik tu kuahnya di banyakin. biar kenyang.. wkwkwkwkk
cerita selanjutnya kek nya gw udah tau. akhirnya pandik dkk bakal nyewa rumah kontrakan yang harga 5 juta itu. iyaaa kaaaaaannnnn..... ? #soto tapi bener kan
maaf ya do gw BW nya telat.
masih banyak hal di dunia ini yang elo belum tau.. karena kuah punya peranan penting dalam cita rasa mie instant.
Hapusaaah masaaa... kita liat aja nanti~
Meh kontrakannya seberapa itu Bang? masa 5juta pertahun itu kan murah bangeuuuut.
BalasHapusBtw, aku juga suka foodhacker kaya gitu bang di kost. mi instan campur superbubur kalo ngga energen+roti tawar+sereal hahaha
ditunggu ya cerpannya :D
yang 3 juta juga ada kok, tapi gak ada atapnya..
Hapusbahasanya keren juga ternyata foodhacker... aaak gue juga keren donk~
Ibughost takut kosannya kelebihan muatan. Haha, takut tenggelam kali -_____-
BalasHapushahahatakuttenggelamhahaha -___-
HapusKaya sinetron aja nih pake bersambung segala.
BalasHapusiya.
Hapushaha-nya mana?
BalasHapus