Selama ini di setiap perkuliahan peran seorang ketua kelas atau komisaris tingkat yang biasa kita sebut sebagai komting sangat vital. Mengapa demikian, karena komtinglah yang bertugas untuk bertanggungjawab penuh atas kelas tersebut. Biasanya baik dan buruknya kelas tersebut juga sering ditentukan oleh kemampuan seorang komting mengondisikan kelas tersebut.
Nah, lalu bagaimana peran mahasiswa lain di kelas tersebut ? mengapa hanya komting yang harus selalu menjadi peran utama dalam kelas. Seperti yang telah kita ketahui. Ketergantungan mahasiswa terhadap komting begitu besar. Sehingga para mahasiswa seolah – olah menganggap semua urusan kelas adalah tanggung jawab komting.
Bisa diambil contoh, ketika mahasiswa harus mengumpulkan tugas kuliah, mengganti jadwal kuliah, menghubungi dosen, mengambil kartu ujian, meng – enstry KRS. Semuanya dibebankan kepada komting. Bahkan saat situasi perkuliahan harus menggunakan LCD, maka komtinglah yang harus mencari Cleaning Service untuk meminta bantuan menyalakan LCD.
Apakah benar komting dipilih hanya untuk melakukan tugas seperti itu? Dan apakah memang harus komting yang melakukan tugas – tugas seperti itu ? Dari berbagai hal yang telah disampaikan di atas. Semakin Jelas bahwa seorang komting lebih terlihat sebagai seorang pembantu dalam kelas.
Yang lebih memprihatinkan lagi bahwa ketika dalam kelas tersebut ada suatu kesalahan atau permasalahan maka komting lah yang pertama kali selalu disalahkan. Namun, sangat jarang seorang komting mendapat apresiasi dari teman – teman kelasnya saat melaksanakan tugasnya menjadi seorang komting.
Pernah ada suatu kejadian di kelas saya sendiri. Saat itu, Komting yang bertahan selama dua semester akhirnya memutuskan untuk pindah ke kelas lain. Hal tersebut dilakukannya karena dirinya merasa selalu disalahkan dan tidak dihargai dalam melakukan tugasnya sebagi seorang komting. Hal tersebut patut untuk menjadi peklajaran kita semua bahwa komting juga manusia, punya rasa punya hati.
Di setiap akhir periode ketika komting lama digantikan oleh komting baru. Sedikit sekali saya melihat, adanya suatu apresiasi dari teman – teman sekelasnya kepada komting lama. Mereka seolah – olah lupa dengan kerja keras komting lama dalam memimpin kelasnya selama satu periode.
Seorang Komisaris Tingkat, memang memiliki tanggung jawab terhadap suatu kelas. Namun, tidak sepenuhnya hal tersebut diemban seorang diri oleh komting. Mahasiswa harusnya bisa lebih berinisiatif tanpa menunggu komting bertindak ketika ada suatu pekerjaan dalam kelas.
Selain itu mahasiswa juga perlu berperan aktif untuk menciptakan lingkungan kelas yang kondusif. Saling membantu dan melengkapi. Dengan demikian tugas seorang komting akan menjadi lebih mudah dan tidak selalu disalahkan ketika ada suatu permasalahan.